9 Rekomendasi pH Meter Terbaik untuk 2025 ( Updated July 2025 )

Berdasarkan tujuan penggunaannya, pH meter dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu untuk mengukur pH tanah dan pH air. Sebagian besar pH meter untuk mengukur pH tanah digunakan dengan cara menancapkan bagian ujungnya ke dalam tanah, sehingga pH meter jenis ini umumnya memiliki bodi yang ramping dan dilengkapi batang panjang di bagian ujungnya.

Adapun pH meter untuk air terbagi lagi menjadi dua tipe berdasarkan bentuknya, yaitu:

• Tipe compact: Memiliki bodi panjang yang memudahkan pengukuran di berbagai tempat. Jenis ini biasanya tidak waterproof, meskipun bisa digunakan di luar ruangan. Jadi, Anda perlu berhati-hati karena hanya bagian sensor untuk mengukur pH air yang tahan air, sementara bagian lainnya tidak.

• Tipe handy: Tipe ini dilengkapi dengan kabel yang tersambung pada bodi utama. Di ujung kabel terdapat detektor untuk mengukur pH sampel. Kabel yang panjang memungkinkan pengukuran pH di tempat seperti air sungai atau genangan air. Namun, pH meter tipe ini relatif jarang ditemukan di marketplace lokal.

Kadar keasaman atau pH suatu material berkisar antara 0 hingga 14 pH. Namun, tidak semua pH meter memiliki rentang pengukuran yang seluas itu. Untuk penggunaan sehari-hari seperti di bidang pertanian, pH meter dengan rentang pengukuran antara 3 hingga 8 pH sudah cukup memadai.

Jika Anda memerlukan pH meter untuk pekerjaan laboratorium atau untuk mengukur pH limbah, carilah pH meter dengan rentang pengukuran yang lebih luas. Ada pH meter yang memiliki rentang pengukuran dari -2 pH hingga 12 pH. Memilih pH meter dengan rentang pengukuran yang sesuai akan membantu Anda mendapatkan hasil yang lebih akurat.

Pengukuran pH pada sampel dengan kekentalan tinggi (seperti cat) dapat menyebabkan penyumbatan pada elektroda yang dicelupkan, sehingga pengukuran berikutnya menjadi tidak akurat. Untuk mengatasi masalah ini, pilihlah pH meter yang dilengkapi dengan lengan yang dapat dilepas. Bagian lengan yang bisa dicuci akan mencegah adanya sampel yang menyumbat dan memudahkan perawatan.

Meskipun pH meter jenis ini biasanya lebih mahal, produk ini lebih ekonomis dibandingkan harus membeli alat murah yang mudah rusak dan perlu sering diganti.

Mengganti alat ukur satu per satu saat mengukur sampel tentu memakan waktu dan biaya. Jika Anda bisa mengukur lebih dari satu parameter dengan alat yang sama, ini akan lebih praktis dan hemat biaya. Beberapa pH meter memiliki fungsi tambahan yang patut Anda pertimbangkan.

Ada pH meter yang bisa mengukur temperatur, jumlah zat padat terlarut (TDS), potensial reduksi (ORP), dan lainnya. Pada pH meter untuk tanah, Anda mungkin juga menemukan fungsi tambahan seperti pengukuran intensitas cahaya dan kelembapan tanah.

Ketika mengukur beberapa sampel, pH sampel sebelumnya dapat memengaruhi hasil pengukuran sampel berikutnya. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan kalibrasi dengan mencelupkan pH meter ke dalam larutan penyangga (buffer). Kalibrasi akan memastikan pengukuran lebih akurat. Ada dua jenis kalibrasi yang bisa dipilih:

• Kalibrasi manual: Anda perlu menggunakan alat kecil seperti obeng untuk mengatur angka agar sesuai dengan pH larutan buffer.

• Kalibrasi otomatis: Anda cukup menekan tombol kalibrasi, dan pH meter akan otomatis disesuaikan dengan pH larutan buffer.

Kalibrasi otomatis lebih mudah dan menghemat waktu. Jika Anda sering menggunakan pH meter, sebaiknya pilih yang dilengkapi fitur kalibrasi otomatis.

Selain itu, proses kalibrasi pH meter membutuhkan larutan penyangga (larutan buffer). Jika Anda jarang menggunakan pH meter, carilah pH meter yang sudah dilengkapi dengan larutan buffer, sehingga Anda tidak perlu membeli larutan secara terpisah.